Sejarah Lahirnya Bimbingan dan
Konseling
Sejarah
lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia diawali dari dimasukkannya
Bimbingan dan Konseling (dulunya Bimbingan dan Penyuluhan) pada setting
sekolah. Pemikiran ini diawali sejak tahun 1960. Hal ini merupakan salah satu
hasil Konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (disingkat FKIP, yang kemudian
menjadi IKIP) di Malang tanggal 20 – 24 Agustus 1960.
Perkembangan
berikutnya tahun 1964
IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan. Tahun
1971 beridiri Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) pada delapan IKIP
yaitu IKIP Padang, IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, IKIP Semarang,
IKIP Surabaya, IKIP Malang, dan IKIP Menado. Melalui proyek ini Bimbingan dan
Penyuluhan dikembangkan, juga berhasil disusun “Pola Dasar Rencana dan
Pengembangan Bimbingan dan Penyuluhan “pada PPSP. Lahirnya Kurikulum 1975 untuk
Sekolah Menengah Atas didalamnya memuat Pedoman
Bimbingan dan Penyuluhan.
Tahun 1978 diselenggarakan program PGSLP dan PGSLA
Bimbingan dan Penyuluhan di IKIP (setingkat D2 atau D3) untuk mengisi jabatan
Guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah yang sampai saat itu belum ada jatah
pengangkatan guru BP dari tamatan S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan.
Pengangkatan Guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah mulai diadakan sejak
adanya PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan. Keberadaan Bimbingan dan
Penyuluhan secara legal formal diakui tahun 1989 dengan lahirnya SK Menpan No
026/Menp an/1989 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Guru dalam lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Di dalam Kepmen tersebut ditetapkan
secara resmi adanya kegiatan pelayanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
Akan tetapi pelaksanaan di sekolah masih belum jelas seperti pemikiran awal
untuk mendukung misi sekolah dan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan mereka.
Sampai tahun 1993 pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah tidak jelas, parahnya lagi pengguna
terutama orang tua murid berpandangan kurang bersahabat dengan BP. Muncul
anggapan bahwa anak yang ke BP identik dengan anak yang bermasalah, kalau orang
tua murid diundang ke sekolah oleh guru BP dibenak orang tua terpikir bahwa
anaknya di sekolah mesti bermasalah atau ada masalah. Hingga lahirnya SK Menpan
No. 83/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang di
dalamnya termuat aturan tentang Bimbingan dan Konseling di sekolah. Ketentuan
pokok dalam SK Menpan itu dijabarkan lebih lanjut melalui SK Mendikbud No
025/1995 sebagai petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya. Di Dalam SK Mendikbud ini istilah Bimbingan dan Penyuluhan diganti
menjadi Bimbingan dan Konseling di sekolah dan dilaksanakan oleh Guru
Pembimbing. Di sinilah pola
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah mulai jelas.
Pengertian Bimbingan Konseling
1. Definisi Bimbingan
Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli
bidang bimbingan konseling memberikan pengertian
yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki
satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan.
Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan
adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan
potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan
memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana
masa depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman
Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,
remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan
sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5),
mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan
kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi
kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam
kehidupannya. Chiskolm dalam McDaniel, dalam Prayitno dan Erman Amti (1994:
94), mengungkapkan bahwa bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap
individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri.
2. Definisi Konseling
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan
secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu
dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi
belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya
sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan
menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun
masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan
masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert,
dalam Prayitno 2004 : 101).
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa
konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang
terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau
seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan
dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap
ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi
dirinya.
Pengertian Bimbingan Konseling
Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan
dengan singkat bahwa Bimbingan Konseling adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face)
oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan
sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami
dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat
merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Setelah sebelumnya telah diketahui pengertian bimbingan
dan konseling beserta hubungan
bimbingan terhadap konseling, kini kita juga harus mengetahui fungsi
bimbingan dan konseling.Pada umumnya, tujuan bimbingan dan konseling di Sekoah adalah untuk membantu peserta didik / pelajar supaya mempunyai kemampuan yang semaksimal mungkin dalam mengembangkan potensi dalam dirinya ataupun mampu mewujudkan nilai-nilai yang terdapat dalam tugas-tugas perkembangan yang memang seharusnya dikuasainya sebaik mungkin.
Pengembangan potensi diri ini meliputi tiga tahapan, tahapan pertama adalah pemahaman dan kesadaran atau yang juga disebut dengan awareness; sedangkan tahapan yang kedua adalah sikap dan penerimaan (accommodation), dan tahapan akomodasi yang ketiga adalah keterampilan atau tindakan (action) dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan tersebut.
Pelayanan bimbingan dan konseling ini di sekolah memiliki fungsi yang sangat penting, adapun fungsi-fungsi bimbingan dan konseling disekolah adalah seperti berikut ini:
- Fungsi pemahaman, yakni suatu fungsi bimbingan dan konseling yang dapat menghasilkan pemahaman-pemahaman mengenai sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik.
- Fungsi pencegahan, yakni suatu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya dan terhindarnya pelajar / peserta didik dari berbagai masalah yang mungkin dapat mengganggu, menghambat ataupun menjadi faktor munculnya kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangan dirinya.
- Fungsi penuntasan, fungsi ini diharapkan dapat menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang sedang dialami peserta didik.
- Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu suatu fungsi bimbingan dan konseling yang menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi serta kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara lebih baik lagi yang berkelanjutan.
Related
Hubungan Bimbingan dengan Kons...
Bimbingan dan Konselimg merupakan salah satu langkah atau
kegiatan yang bertujuan untuk membantu seseorang supaya memiliki kompetensi
dalam mengembangkan potensi dirinya semaksimal mungkin. Oleh sebab itulah,
bimbingan (guidance) dan konseling (counseling) memiliki hubungan sangat erat
serta sekaligus kegiatan yang integral. Karena begitu eratnya hubungan tersebut
menjadikan istilah bimbingan selalu dikaitkan dengan istilah konseling yakni
bimbingan
Prinsip-prinsip Dasar Bimbinga...
Adanya Bimbingan dan Konseling disekolah merupakan salah
satu layanan yang penting dalam membantu kelancaran proses belajar dan mengajar
terhadap peserta didik. Hal ini sesuai dengan tujuan bimbingan dan konseling di
sekolah, yang mana layanan ini sangat baik untuk membantu peserta didik supaya
memiliki kompetensi dalam mengembangkan potensi dalam dirinya seoptimal
mungkin. Tidak hanya itu, bimbingan
Faktor-faktor yang mempengaruh...
Dari semua proses pendidikan, belajar merupakan kegiatan
inti. Dimana pendidikan juga dapat diartikan sebagai salah satubantuan
perkembangan diri melalui kegiatan belajar. Secara psikologis, belajar dapat
diartikan sebagai proses mendapatkan perubahan tingkah laku untuk memperoleh
respons yang diperlukan ketika berinteraksi dengan lingkungan secara efisien.
Keberhasilan dalam belajar siswa sendiri sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik eksternal
Ciri-Ciri Guru Yang Baik
Sebuah pertanyaan yang sangat istimewa, guru adalah
seorang pahlawan tanpa tanda jasa, dan artinya guru adalah seseorang yang
berjuang dengan mendidik , membimbing serta mengajarkan apapun yang baik untuk
kita. Lalu ? Seperti apakah profil guru yang baik itu? Menurut saya, guru yang
baik adalah guru yang tentunya memiliki kriteria "BAIK" Apakah itu?
Teman – teman penasaran? Terus di baca ya artikel ini...
Ciri-ciri Guru Yang "BAIK" adalah:
B= Berperan aktif dalam mendidik siswanya
Ya... ketika sesorang memutuskan diri untuk menjadi pendidik anak anak yang haus akan pengetahuan, maka saat itu pula lah seseorang telah memilih jalan yang agung. Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, meskipun pekerjaan ini sering di anggap remeh oleh sebagian orang karena upahnya yang tak seberapa. Guru yang baik adalah guru yang berperan aktif, rela mengorbankan waktu untuk mendidik walaupun yang di berikan hanya secuil ilmu. Tahukah teman-teman? ketika Kota Nagasaki dan Hiroshima hancur lebur karena serangan dari sekutu, orang pertama yang di tanya siapa yang masih hidup bukanlah "Dimana kaisar ku?" tetapi "Dimana guru?"
Hebatkan teman peran seorang guru? Tetapi, tidak semua guru lo teman yang berhasil memiliki kriteria B tersebut, karena guru adalah sosok yang paling di kagumi oleh anak didiknya, dan pastinya teman, guru harus memiliki sikap yang benar-benar patut untuk di contoh oleh siswanya. Contohnya teman, guru yang memperingatkan siswanya untuk tidak merokok, sedangkan guru tersebut saja merokok. Nah bagaimana pendapat teman teman? Pasti itu sebuah hal yang konyol, karena bagaimana pun kucing tetap bertingkah laku seperti ibunya. Jadi teman, menjadi guru yang berperan aktif adalah hal yang sulit namun itulah kunci untuk menjadi guru yang baik. Guru yang senantiasa mengerti keadaan siswa, guru yang berkenan untuk bertanya `mengapa kamu tidak mengerjakan tugas?` bukan memberikan hukuman begitu saja.
Meskipun terkadang siswa memiliki segudang alasan-alasan yang telah di rangkainya dengan indah, tetapi disinilah peran guru, menuntunnya, bukan menghakiminya. Ketika siswa memiliki banyak masalah, di tambah dengan masa pubertas yang ingin melakukan segalanya maka Guru pun juga senantiasa bersedia mendengar keluhan siswa, memberikannya motivasi meskipun siswa tersebut dalam bercerita terlalu banyak berimajinasi, dan meskipun hal yang di keluhkan tersebut adalah hal yang basi namun guru tetap harus setia untuk peduli.
A= Asik
Guru yang asik jarang di temui, apalagi jika guru matematika. "Assalamu`alaikum, hal 123, tentang trigonometri!" sehingga tak jarang siswa yang berontak dengan memberi label terhadap guru tersebut "guru killer." Menurut saya teman-teman, bukan salah siswa yang salah ketika mereka mengejek guru, dan bukan guru tersebut juga yang salah sehingga membuat siswa tersebut memberikan panggilan yang luar biasa keren tetapi sangat merusak moral anak bangsa. Namun hanya ada kekeliruan di antara mereka (lo apa bedanya ? hehe).
Di permasalahan seperti ini, kita hanya perlu membasminya dengan hal yang kecil, karena Mario teguh pernah berkata "buanglah hal-hal kecil yang mengganggu hidupmu" apa itu? Dari guru, guru tersebut hanya perlu lebih sabar dan tenang dalam menghadapi siswa yang rata-rata tidak suka kepada matematika, guru yang mampu menyulap matematika menjadi sebuah hal yang menyenangkan, dan dari siswanya sendiri, juga harus mengerti dengan keadaan seorang guru. Teman – teman tahu tidak? Tuhan tidak akan memberikan kita keberkahan lo dalam menuntut ilmu jika kita mengejek guru. Jadi jangan salahkan guru jika kita tidak bisa menyerap apa yang di ajarkannya, jika ada guru yang sudah tua jangan di tertawakan, jika ada guru yang muda jangan di permainkan, tetapi sayangilah!
Nah, guru yang asik adalah guru yang bisa mengubah hal yang membosankan menjadi hal yang menakjubkan, guru yang tak terpaku pada buku cetak saat mengajar, guru yang tak hanya memberikan teori, dan saya yakin semua siswa Indonesia akan menjadi siswa yang cerdas jika gurunya asik sehingga sekolah pun bukan menjadi beban untuk siswa. Sehingga siswa tidak lagi melakukan hal yang sangat aneh , yaitu setiap ada tanggal merah berteriak sepuasnya `ye...!!! merdeka merdeka !``
I= Imut
Guru yang imut adalah guru yang Indah di pandang, Manis di hati, Unik di raga dan Tenang di jiwa. Sempurna! saya yakin, tak ada siswa yang tidak suka guru yang memiliki kriteria demikian, jika ada pun mungkin siswa tersebut perlu di periksa kejiwaannya. Ketika berjalan di depan guru, guru tersebut tersenyum terhadap kita, rasanya hati seperti di berikan kesejukan teristimewa oleh Allah, ketika di tanya "apa kabar nak?" waw rasanya seperti dunia saya yang miliki, apalagi jika di tambah guru tersebut sebelum mengakhiri jam mata pelajarannya dengan melangkahkan kakinya untuk keluar dari kelas , guru tersebut memberikan kita satu kata mutiara, pasti siswa akan menghelakan nafas dan tidak tahu apa yang harus di katakannya. Benar benar guru yang sempurna
Dan yang terakhir adalah
K= Kikir
Jangan negatif dulu teman, guru yang kikir yang saya maksud di sini adalah guru yang tak pernah rela membuang tinta pulpennya untuk menggoreskan angka 10 atau 9 di rapor hanya bertujuan agar siswa tersebut lulus ujian sehingga guru tak bersusah payah untuk melaksanakan ujian ulang.
Menurut saya, jika ada guru yang demikian, maka itu adalah kesalahan terbesar dari seorang guru, teman, tahukah kita ? jika kita ingin dan gurupun bersedia, tinta emas pun bisa kita goreskan di rapor dengan angka 10 atau 9, tetapi apakah kita sudah benar benar telah berhasil menjadi putri bangsa yang seutuhnya. Guru yang baik adalah guru yang tak menuntut siswanya untuk meraih angka 9, sehingga siswa belajar hanya untuk meraih nilai, karena nilai hanya sebuah simbol, dan nilai tak bisa menjamin apakah kita bisa mengamalkan ilmu tersebut ? dan guru yang baik adalah guru yang tak pernah berkata cukup untuk sebuah materi, karena apabila laut di seluruh permukaan bumi ini di jadikan tinta, dan pohon kayu di jadikan penanya pasti tak akan cukup untuk menulis ilmu Allah.
Maka teman-teman, menjadi guru yang baik semestinya memiliki sikap di atas, meskipun tak ada manusia yang sempurna, tetapi kita di tuntut untuk meraih kesempurnaan. Dan kesimpulannya adalah guru yang baik adalah guru yang memberikan yang terbaik untuk anak didiknya, meskipun matahari memiliki sinar yang tak akan habis sepanjang masa hingga hari kiamat, meskipun bintang mampu menerangi malam yang penuh kegelapan, tetapi tak ada yang mampu menandingi besarnya sinar ilmu yang di berikan oleh seorang guru. Karena guru.... pelita kehidupan.
Artikel: "Ciri-ciri Guru Yang Baik"
Judul Asli: "BAGAIMANA SIH GURU YANG BAIK ITU?"
Karya: Rahmah inayatillah (SMAN 1 MEULABOH, ACEH BARAT)
Teman – teman penasaran? Terus di baca ya artikel ini...
Ciri-ciri Guru Yang "BAIK" adalah:
B= Berperan aktif dalam mendidik siswanya
Ya... ketika sesorang memutuskan diri untuk menjadi pendidik anak anak yang haus akan pengetahuan, maka saat itu pula lah seseorang telah memilih jalan yang agung. Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, meskipun pekerjaan ini sering di anggap remeh oleh sebagian orang karena upahnya yang tak seberapa. Guru yang baik adalah guru yang berperan aktif, rela mengorbankan waktu untuk mendidik walaupun yang di berikan hanya secuil ilmu. Tahukah teman-teman? ketika Kota Nagasaki dan Hiroshima hancur lebur karena serangan dari sekutu, orang pertama yang di tanya siapa yang masih hidup bukanlah "Dimana kaisar ku?" tetapi "Dimana guru?"
Hebatkan teman peran seorang guru? Tetapi, tidak semua guru lo teman yang berhasil memiliki kriteria B tersebut, karena guru adalah sosok yang paling di kagumi oleh anak didiknya, dan pastinya teman, guru harus memiliki sikap yang benar-benar patut untuk di contoh oleh siswanya. Contohnya teman, guru yang memperingatkan siswanya untuk tidak merokok, sedangkan guru tersebut saja merokok. Nah bagaimana pendapat teman teman? Pasti itu sebuah hal yang konyol, karena bagaimana pun kucing tetap bertingkah laku seperti ibunya. Jadi teman, menjadi guru yang berperan aktif adalah hal yang sulit namun itulah kunci untuk menjadi guru yang baik. Guru yang senantiasa mengerti keadaan siswa, guru yang berkenan untuk bertanya `mengapa kamu tidak mengerjakan tugas?` bukan memberikan hukuman begitu saja.
Meskipun terkadang siswa memiliki segudang alasan-alasan yang telah di rangkainya dengan indah, tetapi disinilah peran guru, menuntunnya, bukan menghakiminya. Ketika siswa memiliki banyak masalah, di tambah dengan masa pubertas yang ingin melakukan segalanya maka Guru pun juga senantiasa bersedia mendengar keluhan siswa, memberikannya motivasi meskipun siswa tersebut dalam bercerita terlalu banyak berimajinasi, dan meskipun hal yang di keluhkan tersebut adalah hal yang basi namun guru tetap harus setia untuk peduli.
A= Asik
Guru yang asik jarang di temui, apalagi jika guru matematika. "Assalamu`alaikum, hal 123, tentang trigonometri!" sehingga tak jarang siswa yang berontak dengan memberi label terhadap guru tersebut "guru killer." Menurut saya teman-teman, bukan salah siswa yang salah ketika mereka mengejek guru, dan bukan guru tersebut juga yang salah sehingga membuat siswa tersebut memberikan panggilan yang luar biasa keren tetapi sangat merusak moral anak bangsa. Namun hanya ada kekeliruan di antara mereka (lo apa bedanya ? hehe).
Di permasalahan seperti ini, kita hanya perlu membasminya dengan hal yang kecil, karena Mario teguh pernah berkata "buanglah hal-hal kecil yang mengganggu hidupmu" apa itu? Dari guru, guru tersebut hanya perlu lebih sabar dan tenang dalam menghadapi siswa yang rata-rata tidak suka kepada matematika, guru yang mampu menyulap matematika menjadi sebuah hal yang menyenangkan, dan dari siswanya sendiri, juga harus mengerti dengan keadaan seorang guru. Teman – teman tahu tidak? Tuhan tidak akan memberikan kita keberkahan lo dalam menuntut ilmu jika kita mengejek guru. Jadi jangan salahkan guru jika kita tidak bisa menyerap apa yang di ajarkannya, jika ada guru yang sudah tua jangan di tertawakan, jika ada guru yang muda jangan di permainkan, tetapi sayangilah!
Nah, guru yang asik adalah guru yang bisa mengubah hal yang membosankan menjadi hal yang menakjubkan, guru yang tak terpaku pada buku cetak saat mengajar, guru yang tak hanya memberikan teori, dan saya yakin semua siswa Indonesia akan menjadi siswa yang cerdas jika gurunya asik sehingga sekolah pun bukan menjadi beban untuk siswa. Sehingga siswa tidak lagi melakukan hal yang sangat aneh , yaitu setiap ada tanggal merah berteriak sepuasnya `ye...!!! merdeka merdeka !``
I= Imut
Guru yang imut adalah guru yang Indah di pandang, Manis di hati, Unik di raga dan Tenang di jiwa. Sempurna! saya yakin, tak ada siswa yang tidak suka guru yang memiliki kriteria demikian, jika ada pun mungkin siswa tersebut perlu di periksa kejiwaannya. Ketika berjalan di depan guru, guru tersebut tersenyum terhadap kita, rasanya hati seperti di berikan kesejukan teristimewa oleh Allah, ketika di tanya "apa kabar nak?" waw rasanya seperti dunia saya yang miliki, apalagi jika di tambah guru tersebut sebelum mengakhiri jam mata pelajarannya dengan melangkahkan kakinya untuk keluar dari kelas , guru tersebut memberikan kita satu kata mutiara, pasti siswa akan menghelakan nafas dan tidak tahu apa yang harus di katakannya. Benar benar guru yang sempurna
Dan yang terakhir adalah
K= Kikir
Jangan negatif dulu teman, guru yang kikir yang saya maksud di sini adalah guru yang tak pernah rela membuang tinta pulpennya untuk menggoreskan angka 10 atau 9 di rapor hanya bertujuan agar siswa tersebut lulus ujian sehingga guru tak bersusah payah untuk melaksanakan ujian ulang.
Menurut saya, jika ada guru yang demikian, maka itu adalah kesalahan terbesar dari seorang guru, teman, tahukah kita ? jika kita ingin dan gurupun bersedia, tinta emas pun bisa kita goreskan di rapor dengan angka 10 atau 9, tetapi apakah kita sudah benar benar telah berhasil menjadi putri bangsa yang seutuhnya. Guru yang baik adalah guru yang tak menuntut siswanya untuk meraih angka 9, sehingga siswa belajar hanya untuk meraih nilai, karena nilai hanya sebuah simbol, dan nilai tak bisa menjamin apakah kita bisa mengamalkan ilmu tersebut ? dan guru yang baik adalah guru yang tak pernah berkata cukup untuk sebuah materi, karena apabila laut di seluruh permukaan bumi ini di jadikan tinta, dan pohon kayu di jadikan penanya pasti tak akan cukup untuk menulis ilmu Allah.
Maka teman-teman, menjadi guru yang baik semestinya memiliki sikap di atas, meskipun tak ada manusia yang sempurna, tetapi kita di tuntut untuk meraih kesempurnaan. Dan kesimpulannya adalah guru yang baik adalah guru yang memberikan yang terbaik untuk anak didiknya, meskipun matahari memiliki sinar yang tak akan habis sepanjang masa hingga hari kiamat, meskipun bintang mampu menerangi malam yang penuh kegelapan, tetapi tak ada yang mampu menandingi besarnya sinar ilmu yang di berikan oleh seorang guru. Karena guru.... pelita kehidupan.
Artikel: "Ciri-ciri Guru Yang Baik"
Judul Asli: "BAGAIMANA SIH GURU YANG BAIK ITU?"
Karya: Rahmah inayatillah (SMAN 1 MEULABOH, ACEH BARAT)
anak
nakal20:01
1 comments: "Ciri-Ciri Guru Yang Baik"
sae
salera said...
terima kasih infonya sangat bermanfaat sekali
Post a Comment
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Artikel Populer
Agar kita dapat fokus , efisien dan efektif dalam suatu
mata pelajaran, maka hendaklah kita tidak membenci mata pelajaran tersebut.
Sehingga...
6 Jurus Agar Semangat Belajar Tetap Fokus-
Belajar?Aaaaaarrrrrggggghhh!!! Kok bilang aaaarrrgggghhhhh.....?
Memangnya belajar itu mena...
Malas, malas dan malas . Setiap orang pasti pernah
mengalami rasa atau penyakit mental ini. Dari kalangan anak-anak, remaja,
pelajar, mahasi...
Saya pernah mengalami pengalaman pahit dengan guru saya,
yaitu pada saat guru menerangkan pelajaran, saya tertidur karena kelelahan.
Lalu s...
Sebuah pertanyaan yang sangat istimewa, guru adalah seorang
pahlawan tanpa tanda jasa , dan artinya guru adalah seseorang yang berjuang
deng...